Organ genitalia pria terdiri dari :
- Penis
- Scrotum
- Testis
- Epididimis
- Vesika seminalis
- Kelenjar prostat
Pemeriksaan Fisik Genetalia Pria
- Pemeriksa harus memakai sarung tangan karet yang dispofible harus dipakai.
- Pemeriksaan genetalia pria dilakukan mula-mula pada saat pasien dalam posisi berbaring, kemudian dilanjutkan pada posisi berdiri.
- lnspeksi dan palpasi dengan pasien berbaring
- lnspeksi dan palpasi dengan pasien berdiri
- Pemeriksaan hernia
Pada pemeriksaan penis dan skrotum, perhatikanlah hal-hal berikut:
- Apakah pria ini disunat
- Perhatikan ukuran penis dan skrotum (bandingkan kiri dan kanan).
- Apakah terdapat lesi, edema di penis dan skrotum Perhatikan bentuk penis (phimosis) Perhatikan meatus eksternal uretra
- Perhatikan letak muara eksternal (normalnya terletak ditengah gland penis)
- Perhatikan adanya cairan abnormal yang keluar dari muara (discharge)
- Suruhlah pasien memutar kepalanya kesamping dan batuk atau mengejan. Lakukan inspeksi daerah inguinal dan femoral untuk melihat timbulnya benjolan mendadak selama bantuk, yang menunjukkan adanya hernia. Jika teraba, ulang kembali untuk membandingkan dengan sisi lainnya. Jika pasien mengeluh nyeri selama batuk, tentukanlah lokasi nyeri dan periksarah kembali daerah tersebut.
- Dengan jari telunjuk di kanalis inguinal, mintalah pasien untuk memutar kepalanya ke samping dan batuk atau mengejan. Seandainya ada hernia. Akan terasa impuls tiba-tiba yang meyentuh jari pemeriksa. Jika ada hernia, minta pasien berbaring terlentang dan perhatikan apakah hernia dapat direduksi dengan tekanan yang lembut dan terus-menerus pada masa itu. Ulangi pada sisi lainnya. Bila ditemukan bunyi usus di dalam skrotum pada pemeriksaan auskultasi, memastikan adanya hernia inguinalis indirek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar